Malam mas sukma, ngapunten mas
sukma, mas saya ini sebagai suami memang
tidak sama seperti mas sukma dan yang lainya di keluarga besar mas sukma. Pekerjaan saya juga memang tidak tetap dan gaji
juga tidak pasti mas, tapi mas saya tidak pernah sekali ingin melihat anak saya
kekurangan mas, bahkan apapun yang anak istri saya inginkan sebisannya saya kabulkan
mas, walaupun saya belum bekerja kemaren tapi tidak pernah saya tidak mencukupi
kebutuhan anak istri saya mas.
tidak pernah saya izinkan istri
saya untuk bekerja mas karena saya tidak ingin melihat istri saya capek dan
kurang waktu bersama dengan saya tapi dia memaksa mas sampai datik ini pun saya
tidak pernah saya izinkan untuk bekerja,
tapi ulfi menyampaikan ke mas sukma dia bekerja karena tidak bisa mengikuti
langkah saya yang tidak aman. Jika di tarik lagi kebelakang bisa di tanyakan ke
ulfi mas , dia meminta izin bekerja dengan alasan karena dia ingin isi waktu
luang mas, lalu saya tawarkan kenapa gk kuliiah S2 aja, dia jawab ok lalu saya
perintahkan dia cari kampus dan butuh biaya berapa. Beberapa hari lagi dia
sampaikan butuh 10juta untuk daftar kuliah, lalu ssaya beri 10juta mas tapi
uang tersebut di buat naik pesawat sama naura ke bali, karena waktu itu ada cekcok saya sama dia. Setelah beberapa
bulan lagi dia sampaiakan lagi kalau bosen dan ingin kuliah di UBAYA biaya
40juta, saya katakan iya gppa akan saya beri uangnya 2 minggu lagi tapi dia memaksa untuk masuk
kerja dengan alasan lain.
Mohon maaf mas sukma saya
tidak pernah tidak mengamankan anak istri saya, jika ulfi mengadu ke jenengan
langkah saya gak aman, tolong di tanhyakan mas ke ulfi langkah saya yang mana yang tidak membuatnya aman mas. Saya pamit dan izin ke ulfi ke jawa tengah
mungkin 3 bulan karena saya ingin tenang mas dan di sana saya juga bekerja,
tapi kenapa ulfi mengatakan saya lari meninggalkan rumah karena di cari2 polisi
padahal saya cuman takut di kejar preman2. di sini lah mas sukma harrus tau urusan saya
dengan polrestabes mungkin akan segera clear, ini hanya masalah pekerjaan di
bidang saya saja tapi saya bisa mengatasinya sendiri mas. saya tidak pernah
menyeret siapapun ke dalam masalah saya, tapi kenapa narasi yang di sampaikan
ulfi ke mas sukma, saya akan menyeret ke dalam masalah yang besar. Padahal
sudah kita obrolkan berdua saya pergi dengan maksud apa, dan kita sudah janjian
akan liburan ke jogja sama naura. Tapi tiba2 menjadi saya yang di salahkan.
Tapi yasudah lah mas saya
tetap menyalahkan saya sendiri, karena saya belum bisa mempin ulfi sebagai istri saya, walaupun
saya sebagai kepala rumah tangga tapi tetap saya tidak pernah bisa keputusan
saya dituruti dan saya tidak pernah mengambil keputusan apapun karena keputusan semua selalu di ulfi. Mungkin ulfi tau jika keputusannya lebih baik
daripada saya.
saya mohon maaf sekali lagi ke
mas sukma, saya tidak hampir tidak pernah
silahturahim sama sekali, mohon maaf mas sampai detik ini pun jika saya mau ada rencana silahturahim ketuban
maka di kepala gemuruh kata yang menghakimi saya mas (orep mu susah nek gk PNS,
kon goblok golek bojo gk pns) padahal aku iki wes berjuang mas agar anak dan
istri tidak kekurangan mas. maaf mas mungkin juga omongan jika tidak pns maka bakal susah, makanya
kadang saya juga kasihan sama ulfi jika terus dengan saya, mungkin sudah waktunya ulfi mematuhi orang
tuanya dan mungkin akan lebih baik lagi
jika sudah tidak dengan saya.
Dan mungkin saya sendiri
sebagai suami tidak bisa menjadi suami yang terbaik untuk ulfi, mungkin saya
juga gagal menjadi menantu yang terbaik, mungkin juga saya gagal menjadi papa
terbaik untuk anak saya naura,mungkin saya juga gagal menjadi kepala rumah
tangga ini. Mungkin mas sukma atau uti
ingin mengambilnya kembali ulfi mas maka akan saya serahkan kembali , Karena saya sadar betul saya belum bisa
memberi ulfi kebahagiaan yang dia inginkan, dan yang selalu uti sampaikan
mungkin ada benarnya jika bla bla akan susah hidup nya, Sekarang juga saya
sudah tidak punya apa2 mas, jadi saya rasa sudah sudah tepat lah waktunya mas.. saya tidak akan menghalagi mas. asal ulfi
bahagiah atas pilihan orang tuanya mas saya iklhas.
Jadi saya mohon maaf ke mas sukma dan keluaarga besar....