Senin, 29 Juli 2024

nauar

Malam mas sukma, ngapunten mas sukma,  mas saya ini sebagai suami memang tidak sama seperti mas sukma dan yang  lainya di keluarga besar mas sukma.  Pekerjaan saya juga memang tidak tetap dan gaji juga tidak pasti mas, tapi mas saya tidak pernah sekali ingin melihat anak saya kekurangan mas, bahkan apapun yang anak istri saya inginkan sebisannya saya kabulkan mas, walaupun saya belum bekerja kemaren tapi tidak pernah saya tidak mencukupi kebutuhan anak istri saya mas.

tidak pernah saya izinkan istri saya untuk bekerja mas karena saya tidak ingin melihat istri saya capek dan kurang waktu bersama dengan saya tapi dia memaksa mas sampai datik ini pun saya  tidak pernah saya izinkan untuk bekerja, tapi ulfi menyampaikan ke mas sukma dia bekerja karena tidak bisa mengikuti langkah saya yang tidak aman. Jika di tarik lagi kebelakang bisa di tanyakan ke ulfi mas , dia meminta izin bekerja dengan alasan karena dia ingin isi waktu luang mas, lalu saya tawarkan kenapa gk kuliiah S2 aja, dia jawab ok lalu saya perintahkan dia cari kampus dan butuh biaya berapa. Beberapa hari lagi dia sampaikan butuh 10juta untuk daftar kuliah, lalu ssaya beri 10juta mas tapi uang tersebut di buat naik pesawat sama naura ke bali, karena waktu itu  ada cekcok saya sama dia. Setelah beberapa bulan lagi dia sampaiakan lagi kalau bosen dan ingin kuliah di UBAYA biaya 40juta, saya katakan iya gppa akan saya beri uangnya  2 minggu lagi tapi dia memaksa untuk masuk kerja dengan alasan lain.

Mohon maaf mas sukma saya tidak pernah tidak mengamankan anak istri saya, jika ulfi mengadu ke jenengan langkah saya gak aman, tolong di tanhyakan mas ke ulfi langkah saya yang  mana yang tidak membuatnya aman mas.  Saya pamit dan izin ke ulfi ke jawa tengah mungkin 3 bulan karena saya ingin tenang mas dan di sana saya juga bekerja, tapi kenapa ulfi mengatakan saya lari meninggalkan rumah karena di cari2 polisi padahal saya cuman takut di kejar preman2.  di sini lah mas sukma harrus tau urusan saya dengan polrestabes mungkin akan segera clear, ini hanya masalah pekerjaan di bidang saya saja tapi saya bisa mengatasinya sendiri mas. saya tidak pernah menyeret siapapun ke dalam masalah saya, tapi kenapa narasi yang di sampaikan ulfi ke mas sukma, saya akan menyeret ke dalam masalah yang besar. Padahal sudah kita obrolkan berdua saya pergi dengan maksud apa, dan kita sudah janjian akan liburan ke jogja sama naura. Tapi tiba2 menjadi saya yang di salahkan.

Tapi yasudah lah mas saya tetap menyalahkan saya sendiri, karena saya belum  bisa mempin ulfi sebagai istri saya, walaupun saya sebagai kepala rumah tangga tapi tetap saya tidak pernah bisa keputusan saya dituruti dan saya tidak pernah mengambil keputusan apapun  karena keputusan semua selalu di ulfi.  Mungkin ulfi tau jika keputusannya lebih baik daripada saya.


saya mohon maaf sekali lagi ke mas sukma, saya tidak hampir tidak pernah  silahturahim sama sekali, mohon maaf mas sampai detik ini pun  jika saya mau ada rencana silahturahim ketuban maka di kepala gemuruh kata yang menghakimi saya mas (orep mu susah nek gk PNS, kon goblok golek bojo gk pns) padahal aku iki wes berjuang mas agar anak dan istri tidak kekurangan mas. maaf mas mungkin juga omongan  jika tidak pns maka bakal susah, makanya kadang saya juga kasihan sama ulfi jika terus dengan saya,  mungkin sudah waktunya ulfi mematuhi orang tuanya dan mungkin akan lebih baik  lagi jika sudah tidak dengan saya.

Dan mungkin saya sendiri sebagai suami tidak  bisa menjadi  suami yang terbaik untuk ulfi, mungkin saya juga gagal menjadi menantu yang terbaik, mungkin juga saya gagal menjadi papa terbaik untuk anak saya naura,mungkin saya juga gagal menjadi kepala rumah tangga ini.  Mungkin mas sukma atau uti ingin mengambilnya kembali ulfi mas maka akan saya serahkan kembali ,  Karena saya sadar betul saya belum bisa memberi ulfi kebahagiaan yang dia inginkan, dan yang selalu uti sampaikan mungkin ada benarnya jika bla bla akan susah hidup nya, Sekarang juga saya sudah tidak punya apa2 mas, jadi saya rasa sudah sudah tepat lah waktunya mas..  saya tidak akan menghalagi mas. asal ulfi bahagiah atas pilihan orang tuanya mas saya iklhas.

Jadi saya mohon maaf ke mas sukma dan keluaarga besar.... 

Tidak ada komentar: